Tidak Bercerita

Aku adalah tipe orang yang jarang bercerita kepada orang lain. Sebenarnya sejak dewasa ini aku sudah mulai mengurangi bercerita kepada orang lain.


Kenapa?

Karena hasil evaluasiku selama ini, aku terkesan mengeluh setelah bercerita kepada orang lain. Aku bukan hanya ingin sekedar bercerita namun juga ingin mendapatkan pembenaran dari orang yang kuceritakan.

Dan menurutku yang kulakukan adalah benar. Meskipun aku terkesan jadi memendam apa yang aku rasakan. Dan akupun juga tidak terbiasa menulis jurnal.

Tapi dengan tidak bercerita, aku jadi lebih banyak melakukan refleksi terhadap diri sendiri. Refleksi apakah benar ini salahku. Dan mencari hikmah kenapa Allah menjadikan hidupku seperti ini.

Aku merasa lebih bersyukur dengan mengurangi bercerita kepada orang lain. Dan aku juga merasa lebih bahagia karena berkurang frekuensi mengeluh kepada makhluk.

Aku bercerita seperti ini bukan berarti aku tidak menyarankan pembaca sekalian bercerita. Tapi luruskan niat ketika bercerita.

Ada beberapa dalil tang ingin kubagikan.

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?" (QS Al-Ankabut: 2)
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS Al-Baqarah: 286)

"Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (QS Al-Baqarah: 45)

Comments

Popular Posts