Takdir yang Pasti Melewatiku

Beberapa hari kemarin aku memang out of topic alias keluar dari jalur tema menulisku. Meskipun sebenarnya masih mengenai kehidupanku. Di awal tantangan ini aku bercerita mengenai perjuangan masa dewasa awalku. Jadi inshaAllah aku akan melanjutkan lagi. Meskipun aku tidak bisa berjanji besok masih melanjutkan cerita ini. 

Karena tantangan sedari awal kusadari memang tidak mudah apalagi bagiku yang memang benar-benar baru memulai menulis.

Baik, mari kita lanjutkan kisah setelah kegagalan keduaku. 

Setelah kegagalan keduaku dan aku terpuruk maka aku menjadi lelah sesaat untuk berjuang mencari tempat kuliah. Sudah mau masuk tahun ajaran baru dan pendaftaran beberapa kampus yang kuketahui sudah akan ditutup. Akupun tidak tahu menahu tentang universitas lain yang menyediakan jurusan gizi, baik perguruan tinggi negeri ataupun swasta. 

Tapi mashaAllah, Allah tidak membiarkanku. Takdirku selama ini ternyata dekat denganku. Di RS tempat Umiku dirawat terdapat sekolah tinggi ilmu kesehatan dan tersedia jurusan gizi serta jenjang sarjana pula. Singkatnya, aku mendaftar di STIKes ini. Tentunya ada alasan khusus yang akhirnya membuatku mantap untuk masuk perguruan tinggi ini. Mereka menyediakan kurikulum tambahan yaitu ilmu keholistikan, jadi ada mata kuliah gizi holistik yang mana menurutku sangat menarik. Waktu itu aku berpikir, jika aku tidak bisa diterima di universitas negeri yang kata orang bagus maka aku harus belajar di tempat yang mempunyai keunikan atau berbeda dari yang lain. Akhirnya aku memutuskan memulai studi sarjana di kampus ini. 

Dan keputusan ini adalah takdir yang akan melewatiku. Karena aku melanjutkan studi di tempat ini, aku selalu merasa harus mendorong diriku lebih keras. Aku mendapat banyak motivasi dari dalam diri karena aku berkuliah di tempat ini. Jika direnungkan, aku tidak akan bisa menjadi diriku yang sekarang kalau tidak berkuliah di tempat ini. 

Comments

Popular Posts