Kehilangan yang sebenarnya

Bagiku, kehilangan yang sebenarnya bukan karena ditinggal seseorang yang disayang. Bukan kehilangan harta dan benda yang telah dikumpulkan belasan hingga puluhan tahun. Bukan itu. Karena ini Dunia maka kehilangan semua itu adalah hal yang wajar.

Bagiku, makna 'kehilangan' yang sangat menakutkan adalah kehilangan arah. Kehilangan arah terhadap hidup, tidak tahu dan bingung harus hidup seperti apa. Menjalankan kehidupan hanya untuk memuaskan orang lain. Itulah kehilangan yang sebenarnya bagiku. 

Pernakah membayangkan betapa menakutkan dan menyeramkan jika itu terjadi pada diri ini. Ibaratnya, kita sedang berjalan pada suatu jalan di malam hari, namun tetiba lampu-lampu jalan yang menerangi mati serentak. Cahaya bulan tertutup dengan gumpalan awan yang lebat. Bisakah membayangkan bagaimana rasanya? Tidak bisa melihat arah, kemampuan untuk menentukan arah hilang dalam hitungan detik. 

Jika terjadi pada hidup kita, maka itu lebih menakutkan. Kita kehilangan arah. Tidak tahu apa yang harus dilakukan sejam kemudian, sehari kemudian, seminggu kemudian, hingga bertahun-tahun kemudian. Jika kubayangkan, aku pasti akan merasa bingung. Kehidupan yang kulalui akan terasa menyesakkan dan tidak menenangkan. Kebahagian juga mungkin akan sulit untuk dirasakan. 

Jika dirasa sangat menakutkan, maka mintalah pertolongam kepada Allah yang Maha memberi Petunjuk. Berpalinglah semata-mata hanya kepadaNya. Dia akan menunjukan jalan dan arah terbaik bagi hidup kita. Dia akan menuntun kita dengan kelemah lembutan. Dia juga tidak akan pernah meninggalkan kita di pertengahan jalan yang kita lalui.

Comments

Popular Posts