DIUJI OLEH KANG PARKIR JOGJA, TAPI PERTOLONGAN ALLAH SELALU HADIR DI MOMEN YANG TEPAT


Hari ini ada pengalaman yang aku bagikan


Pengalamannya terdiri dari pengalaman yang tidak nyaman dan pengalaman berkesan yang membuat aku haru dan senyum sepanjang jalan pulang tadi


Jadi ceritanya, selama bertahun-tahun aku mudik ke Jogja, aku belum pernah lihat "Tugu Jogja" -seingatku belum ya-. Akhirnya, hari ini setelah tiga pekan bertanggung jawab jadi suster pribadi Mbah 😁, aku menyempatkan diri u/ having a me time as a self-care/-love for myself dengan jalan kaki ke Masjid Kauman dan Tugu Jogja.


---

Siang tadi, salah satu bude aku bilang kalau mau ke Masjid Kauman, paling nyaman dan 24 jam parkir di deket RS PKU Muhammadiyah, tapiii...pas sampe daerah sana aku kebingungan nggak nemu parkiran yg dimaksud. Akhirnya aku belok dan berujung parkir di samping Istana Kenegaraan (sebrang museum Vredeburg). 


Nah, pas parkir, kata bapak² yg tukang parkir (kelihatannya dan memang dia minta uang)

Kang parkir : "Rp3000,- mbak"

Aku : "Bayarnya sekarang pak?!"

Kang Parkir : "Iya mbak"

yaudah akhirnya aku bayar dimuka dan inshaAllah dengan niat baik aku lebihkan uang parkirnya karena aku sama sekali tidak ada prasangka buruk karena dan kehati²an karena belum berpengalama kali ya. Santailah aku, dalam pikiran aku, "Alhamdulillah tenang ufh bayar diawal, motor aku indhaAllah fijaga dengan baik, dan alhamdulillah bayarnya gak semahal yg aku kira"


---

Jalan-jalanlah aku dengan tenang.

Pertama, ke Teras Malioboro beli Siomay buat ganjal perut karena itu udah jam 13.40 dan aku belum makan siang.

Kedua, jalan ke Masjid Gedhe Kauman.

Ketiga, destinasi yang dingin kan dari sebelum²nya, yaitu Tugu Jogja. 


Jam 16.40 aku batu sampai depan Tugu, duduk 5 - 10buat istirahat dan ambil foto, lalu langsung balik. Aku usahakan sampai rumah itu maghrib, supaya bisa sempet gantiin pampers Mbah, supaya meringankan bulik. 


Jam 17.06 kalau nggak salah aku liat jam, aku udah di parkiran. Dan tidak ada prasangka apapun yang menimpa aku setelahnya.


---

Di tempat parkir motor bebas itu, yang aku lihat, ada tiga bapak-bapak yang terlihat seperti "Tukang Parkir", kita sebut Bapak A, B, dan C ya. Dan qadarullah ada ibu-ibu dengan dua anak perempuannya yang juga perlu bantuan mengeluarkan motor. 


Aku menghampiri bapak A,

Aku : "Pak, minta tolong keluarkan motor saya di sebelah sana (Sambil mengatahkan dengan jempol (supaya sopan))

Bapak A : "Sama yang sebelah sana mbak, itu ada orang sebelah sana"


Pergilah aku menghampiri bapak B

Aku : mengucapkan hal yang sama seperti ke bapak A

Bapak B : "Sama yang sana mbak, td bayarnya sama siapa?!"


Allahu akbar, kok jadi gini sih?!, kecewa aku, tapi aku masih tetep berusaha, karena motor berjajar banyak menghalangi motor aku.


Aku memghampiri bapak A lagi yg sekarang ada di gerobak jualannya. Meskipun sedang tidak ada pelanggan -sepenglihatanku-, ketika aku minta tolong lagi, bapak otu bilang "Saya lagi jualan e mbak, minta keluarkan sama bapak yg itu, mengarahkan wajah ke bapak B"


aku menghampiri bapak B lagi, tapi masih tidak mendapatkan pertolongan, kembali bilang "Itu sama yang itu (menunjuk bapak C yang sedang memgeluarkan motor)


Masih berharap dibantu, karena bapak C membantu memgeluarkan motor Ibu-ibu tadi yang aku sebutkan sebelumnya, meskipun sepertinya ibu-ibu mengekuarkan uang setelah dibantu, entah karena memang belum bayar atau putus asa karena ingin motornya dikeluarkan dari jajaran motor-motor itu. 


Aku : ke bapak C "Pak, minta tolong keluarkan motor saya yang itu, saya sudah bayar tadi"

Bapak C : "Mbak sudah bayar ke siapa? inget nggak tadi? mi ta keluarkan sama bapak yg tadi mbak bayar, saya dari siang sudah di sini loh, sudah kerja dari siang (mungkin maksud dia capek, jadi ya bayarlah ke bapak itu)"

Aku : "Saya sudah bayar pak tadi, astaghfirullah!"

jujur aku emosi sampai istighfar didepan bapak itu. 


Qadarullah, setelah motor ibu tadi dikeluarkan, jajaran motor yang menghalangi motor aku jadi lebih sedikit. Aku merasa bisa mengeluarkan sendiri motorku, dan entah kenapa, aku tidak terlalu berpikiran memyerah dan memberikan uang lagi ke antara ketiga bapak² tersebut.


Aku coba menyisihkan satu motor, alhamdulillah bisa. Tinggal coba keluarkan motorku, tapi ternyata masih belum bisa. Aku coba angkat "pantat" motor sebelah kiri, agar memiliki ruang yg cukup untuk motorku keluar. Kucoba lagi mengeluarkan motorku, masih tidak bisa. Kenapa ya? aku sedikit kebingungan, lalu...


Alhamdulillah wa mashaAllah, ada orang baik. Tiba-tiba ada seorang bapak yang menghampiriku. Dari penampakan, sepertinya beliau juga pengunjung. Bapak tersebut kelihatannya berusia 30an - 40an awala. 

Bapak baik : "sini mbak saya bantu"

Aku : "Alhamdulillah, terima kasih pak, saya sudah bayar tadi, tapi tidak ada yg mau mengeluarkan" 

kayaknya bapak itu menyaksikan kejadian aku meminta tolong tukang parking untuk mengeluarkan motorku dan ditolak


Alhamdulillah, motor aku akhirnya bisa keluar

Aku : "Terima kasih banyak ya pak! Barakallahu fiik!"


---

YaAllah, semoga urusan bapak tersebut dipermudah, dan semoga ketiga bapak tukang parkir plus yang sudah aku bayar itu diberi hidayah agar sadar dalam mencari rezeki halal.


---

Ibrahnya/Pelajarannya;

1. Jika teman² mau parkir dimanapun itu, sebaiknya bayar diakhir agar tidak terjadi pengalaman yang tidak nyaman seperti yang aku alami.

2. Teruslah berbuat baik sekecil apapun, karena bisa jadi kebaikan yang telah kita lakukan bisa menolong kita di momen tertentu.

3. Teruslah berprasangka baik kepada Allah bahwa Ia pasti menolongmu. 


Barakallahu fiikum!, semoga bermanfaat!

Comments

Popular Posts